Sudah Berjalan dengan Baikah program Full Day School?
Pada
saat ini full days school menjadi momok tersendiri bagi kalangan pelajar saat
ini. Bagaimana tidak, siswa siswi dituntut untuk belajar dari pukul 07.00
hingga 15.00, belum ditambah dengan kegiatan kegiatan diluar seperti les,
ekskul, pekerjaan rumah, dan sebagainya. Selain itu para pelajar juga dituntut
untuk mengikuti system pembelajaran kurtilas yang menuntut untuk para siswanya
lebih aktif dan kreatif. Dari sinilah banyak dikeluhkan oleh para siswa dan
siswi.
Mereka
merasa bahwa hal yang mereka jalani sangat monoton dan membosankan. Bagaimana
tidak mereka harus berktutat dengan pelajaran selama 9 jam. Ditambah mereka
harus mengerjakan tugas rumah dan kegiatan kegiatan lain diluar jam belajar.
Mungkin sebagian besar orang beraggapan bahwa dengan diadakannya eksrakulikuler,
les dan lain lain maka akan membuat sang anak lebih aktif lagi. Namun hal ini
malah membuat sang anak akan merasa letih setelah seharian melakukan aktifitas
dan melalaikan tugas rumahnya. Meskipun PR sudah tidak dianjurkan untuk
diadakan namun masih banyak guru yang memberikan PR bagi siswanya.Dan guru pun
perlu nilai tambahan untuk menujang nilai sang anak ketika akhir semester tiba.
Ditambah dengan Orangtua dirumah yang menyuruh sang anak untuk belajar. Bukankah
jika seperti ini malah akan melahirkan seorang generasi yang tidak bertanggung
jawab dan malas malasan? Bukan nilai akan semakin meningkat tetapi malah
semakin menurun? Pertanyaan-pertanyaan yang terus bermunculan pada siswa-siswi.
Memang
kelemahan dari kurikulum dua ribu tiga belas ini yaitu dibuat tidak melalui
riset dan evaluasi yang mendalam. Jadi tidak bisa diterapkan di seluruh sekolah
yang ada di Indonesia. Karena kurikulum ini menekankan siswa untuk lebih aktif
dan kreatif, dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Pada intinya,
kurikulum dua ribu tiga belas ini memang dibuat untuk menyempurnakan kurikulum
sebelumnya, akan tetapi tetap lakukan kajian-kajian agar kurikulum berjalan
dengan baik.
Komentar
Posting Komentar