Fenomena Pacaran Dan Peran Bagi Bimbingan Dan Konseling
Pada
awal pubertas, manusia pasti akan mengalami fase tertarik dengan lawan jenis.
Pada proses tersebut ditandai dengan mengalami perasaan suka terhadap lawan
jenis, melakukan pendekatan agar bisa menarik perhatian, kemudian apabila sang
lawan jenis tersebut memberikan signal telah merepon, maka bisa terjadi yang
namanya pacaran.
Pacaran
adalah proses terjalinnya sebuah status yang lebih intens antara dua insan
manusia, yang biasanya berada dalam rangkaian
tahap kecocokan. Fenomena pacaran tersebut saat ini mulai banyak dijumpai pada
kalangan anak Sekolah Menengah Pertama karena baru memiliki perasaan suka dan
ingin memiliki.
Hal
tersebut sebenarnya sangat rentan untuk masuk kepada pergaulan bebas. Karena
pergaulan bebas bermula ketika dua orang yang saling mencintai tersebut
meluapkan cintanya melewati batas. Sudah banyak kasus yang ditemukan bahwa anak
SMP/SMA hamil diluar nikah akibat berhubungan dengan pacarnya. Banyak pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan
akibat berpacaran, seperti:
- · Pengaruh bagi prestasi sekolah
Pacaran
dapat menurunkan atau meningkatkan prestasi belajar. Prestasi meningkat apabila
sang pasangan selalu memberikan semangat dan perhatian lebih yang membuat
pasangannya selalu semangat dalam kegiatan belajar. Prestasi dapat menurun
apabila pasangan tersebut sedang dirundung masalah yang membuat sang pasangan
sedih dan tidak semangat untuk melakukan kegiatan apapun termasuk belajar.
- · Pengaruh bagi hubungan sosial
Dalam
sisi pergaulan, dapat berpengaruh terhadap lingkup pertemanan, bisa menjadi
meluas atau bahkan bisa menyempit. Lingkup pertemanan menyempit dikarenakan
ketika dua orang yang sudah mempunyai ikatan pasti akan melalui hari-hari
berdua dan jarang untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya. Kemudian lingkup
pertemanan bisa meluas apabila masing-masing pasangan mengenalkan teman-teman
mereka sehingga relasi pertemanan menjadi bertambah.
- · Pengaruh terhadap emosi dan perilaku
Dalam
menjalani hubungan, tentu tidak selalu berjalan dengan mulus. Ada kalanya fase
dimana hubungan mengalami perbedaan ego, keinginan, karakteristik, dan latar
belakang. Maka hal tersebut dapat menimbulkan ketegangan emosi yang berlebihan,
bisa stress/depresi ringan. Sehingga dapat mengganggu kehidupan hari-hari
berikutnya. Dalam berpacaran, seseorang dapat berkembang perilakunya yang
bersifat positif atau malah sebaliknya yaitu negative. Pacaran bisa membantu
orang mengembangkan perilaku yang positif kalau interaksi yang terbentuk
bersifat positif, sedangkan interaksi yang kurang mendukung tentu saja lebih
memungkinkan terbentuknya perilaku negatif.
Peran
orangtua dan bimbingan konseling sangatlah diperlukan untuk mencegah dampak
negative pacaran tersebut terjadi. Bimbingan dan konseling berperan mengantisipasi
siswa-siswi agar tidak melakukan pacaran dengan memberikan layanan berupa
layanan informasi tentang dampak-dampak dari pacaran. Hal tersebut dilakukan
guna meminimalisir terjadinya dampak negative yang ditimbulkan akibat
berpacaran.
Komentar
Posting Komentar